Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

C. Lingkup Teori Komunikasi

Menurut Littlejohn (1989), berdasarkan metode penjelasan serta cakupan objek pengamatannya, secara umum teori - teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompok. kelompok pertama disebut kelompok "teori - teori umum " (general theories). kelompok kedua disebut kelompok "teori - teori kontekstual" (contextual theories).


Ada 4 jenis teori diklafikasikan masuk ke dalam kelompok teori - teori umum :
1 Teori - teori fungsional dan struktural,
ciri dari jenis teori ini (meskipun istilah fungsional dan struktural barangkali tidak tepat) adalah kepercayaan atau pandangan tentang berfungsinya secara nyata struktur yang berada du luar diri pengamat. menurut pandangan ini, seorang pengamat adala bagian dari strktur. oleh karena itu, cara pandangannya juga akan dipengaruhi oleh struktur yang berada di luar dirinya.
meskipun
pendekatan fungsional dan struktural ini ering kali dikombinasikan, namun masing masing mempunyai titik penekanan yang berbeda. pendekatan strukturalisme yang berasal dari linguistik, menekankan pengkajiannya pada hal - hal yang menyangkut pengorganisasian bahasa dan sistem sosial. pendekatan fungsionalisme yang berasal dari biologi, menekankan pengkajiannya tentang cara - cara mengorganisasikan dan mempertahankan sistem. apabila ditelaah kedua pendekatan ini sama - sama mempunyai penakanan yang sama, yakni tentang sistem sebagai struktur yang berfungsi.


2. Teo
ri - teori Behavioral dan Cognitive
merupakan gabungan dari dua tradisi yang berbeda. asumsinya tentang hakikat dan cara menetukan pengetahuan juga sama dengan aliran struktralis dan fungsional. perbedaan utama antar aliran behavioral dan kognitif dengan aliran struktralis dan fungsional hanyalah terletak pada fokus pengamatan serta sejarahnya. teori - teori behavioral dan kognitif yang berkembang dari psikologi dan ilmu - ilmu pengetahuan behavioralis lainnya, cenderung memusatkan pengamatannya pada diri manusia secara individual. salah satu konsep terkenal adalah tentang model S-R (stimulus - respon)
komunikasi, menurut pandangan teori ini, dianggap sebagai manifestasi dari tingkah lak, proses berpikir, dan fungsi "bio-neural" dari individu. oleh karenya, variabel - variabel penetu yang memegang peranan penting terhadap saran kognisi seseorang (termasuk bahasa) biasanya berada di luar kontrol dan kesadaran orang tersebut.


3.Teori - teori Konvensional dan Interaksional

teori teori ini berpandangan bahwa kehidupan sosial merupakan suatu proses interaksi yang membangung, memelihara serta mengubah kebiasaan kebiasaan tertentu, termasuk dalam hal ini bahasa dan simbol simbol.
komunikasi menurut teori ini dianggap sebagai alat perekat masyarakat. kelopok teori ini berkembang dari aliran pendekatan " interaksionisme simbolis" sosiolgi dan filsafat bahasa ordiner. bagi kalangan pendukung teori - teori ini pengetahuan dapat ditemukan memalalui metode interpretasi.
menurut teori interaksional dan konvensiona, makna pada dasarnya merupkan kebiasaan kebiasaan yang diperoleh melalui interaksi. oleh karena itu, makna dapat berubah dari waktu ke waktu dari konteks ke konteks, serta dari sat kelompok sosial ke kelompok lainnya. dengan demikian sifat objektivitas dari makna adalah relatif dan temporer.

4. Teori - teori Kritis dan interpretif
gagasan - gagasan banyak berasal dari berbagai tradisi, seperti sosiologi intpretif, pemikiran Max Weber, phenomenology dan hermeneutics, Marxisme dan aliran "frankfurt school", serta berbagai pendekatan tekstual, seperti teori teori retirika, biblical dan kesusatraan. pendekatan kelompok teori teori ini terutama sekali populer di negara negara Eropa.

berdasarkan konteks atau tingkatan analisisnya. teori komunikasi secara umum dapat dibagi dalam 5 konteks atau tingkatan yaitu.

1 . Komunikasi intrapribadi, proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. yang jadi pusat perhatian di sini adalah bagaimana jalannya proses pengolahan informasi yang dialami seseorang melalui syaraf dan indranya. teori ini membahas mengenai proses pemahaman, ingatan, dan interpretasi terhadap simbol simbol yang diangkap melalui panca indra.

2 komunikasi antarproibadi,
komunikasi anatarperorangan dan bersifat pribadi, baik yang terjadi secara langsung ataupun tidak langsung. teori antarpribadi umumnya memfokuskan pengamatanya pada bentu bentuk dan sifat hubungan , percakapan, interaksi dan karakteristik komunikator.

3. komunikasi kelompok,
memgokuskan pembahasannya pada interaksi dia natar oran orang ddalam kelompok kecil, komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi anatarpribadi, teori teori komunikasi kelompok anatara lain membahasa tentang dinamika kelopok, efisiensi dan efektivitas penyampaina informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta pembuatan keputusan.

4. komunikasi organisasi,
menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. komunikasi oranisasi melibatkan bentuk bentuk komunikasi formal dan informal serta bentuk bentuk komuniaksi anatarpribadi dan komunikasi kelommpok. pembahsan teori komuniaksi organisasi anatara lain menyangkut striktur dan fungsi prganisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengoranisasian serta kebudayaan organisasi.

5. komunikasi massa.
Pengertian proses komunikasi massa dikenal dengan media cetak (press), media auditif (radio), media visual (gambar,lukisan) atau media audio visual(televise dan film) yang dimaksud disini adalah alat yang dapat digunakan untuk mencapai massa (sejumlah orang yang tidak terbatas)

Sumber : buku " teori komunikasi " Sasa Djuarsa Sendjaja, dkk

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

B. Teori komunikasi

" ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dab sistematik, pengetahuan dari mana disimpulkann dalil - dalil tertentu menurut kaidah - kaidah umum" (nazir, 1988).
berdasarkan definisi berger dan chaffe dikatakan bahwa ilmu komunikasi pada dasarnya adalah ilmu pengetahuan tenang bahwa ilmu komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentag sistem, proses dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat di uji dan digeneralisasikan.
secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut.
1. Teori adalah abstraksi dari realitas.
2. teori terdiri dari sekumpulan prinsip - prinsip dan definisi - definisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek - aspek dunia empiris secara sistematis.
3. Teori terdiri dari asumsi - asimsu, proposisi - proposisi dan aksioma - aksima dasar yang saling berkaitan.
4. Teori terdiri dari teorema - teorema, yakni generalisasi - generalisai yang diterima / terbukti secara empiris.

dari pengertian - pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupkan "Konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena " . teori memiliki dua ciri umum :
1 . semua teori adalah "abstraksi" mengenai suatu hal, dengan demikian teori sifatnya terbatas. teori tenttang radio kemungkinan besar tidak dapat dipergunakan untuk menjelaskan hal -hal yang menyangkut televisi.
2. semua teori adalah kontruksi ciptaan individual manusia. oleh sebab itu sifatnya relatif tergantung pada cara pandang si pencipta teori, sifat dan aspek hal yang diamati, serta kondisi kondisi lain yang mengikat sperti waktu, tempat dan lingkungan di sekitarnya.

berdasarkan uraian diatas, secara sederhaa dapat dikatakan bahwa teori komunikasi pada dasaranya merupakan " konseptual atau penjelasan logis tentang fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia" . peristiwa yang dimaksud, seperti dimaksud oleh Berger dan Chaffee, mencakup produksi, proses, dan pengaruh dari sistem -sistem tanda dan lambang yang terjadi dalam kehidupan manusia.


Penjelasan dalam Teori lebih lanjut dapat dibagi menjadi 2 :
1. penjelasan yang memfokuskan pada orang/pelaku (person centered)
2 penjelasan yang memfokuskan pada situasi (situation centered).
penjelasan yang ada dalam diri seseorang (si pelaku). sementara penjelasan yang memfokuskan pada situasi menunjuk pada faktor - faktor yang ada di luar diri orang tersebut (faktor - faktor eksternal).

Teori juga mempunyai fungsi . menurut Little john, fungsi teori ada 9 :
1. mengorganisasikan dan menyimpulkan, mengamati realitas kita tidak boleh melakukan secara sepotong - potong. kita perlu mengorganisasikan dan mensintesikan hal hal yang terjadi dalam kehidupan dunia.
2. memfokuskan, artinya hal - hal atau aspek- aspek dari suatu objek yang diamati harus jelas fokusnya. teori pada dasarnya hanya menjelaskan tentang suatu hal, bkan banyak hal.
3. menjelaskan, maksudnya adalah bahwa teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamatinya.
4. mengamati, menunjukkan bahwa teori tidak saja petunjuk bagaimana cara mengamatinya. oleh karena itulah teori yang baik adalah teori yang berisikan konsep - konsep operasional. konsep operasional ini penting karena bisa dijadikan sebagai patokan untuk mengati hal - hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teori.
5. membuat prediksi, meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu, namun berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal- hal digambarkan oleh teori.
6. heuristic, Aksioma umum menyebutkan bahwa teori yang baik dalah teori yang mampu merangsang penelitian.
7. komunikasi, menunjukkan bahwa teori seharusnya tidak menjadi monopoli si penciptanya. teori harus dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka terhadap kritikan -kritikan. dengan cara ini maka modifikasi dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan
8. kontrol/mengawasi bersifat normatif berfungsi sebagai sarana pengendalian atau pengontrol tingkah laku kehidupan manusia.
9. generatif, fungsi ini, terutama sekali menonjol di kalangan pendukung tradisi/ aliran pendekatan interpretatif dan teori kritis. menurut pandangan aliran ini, teori juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan kultural, serta sarana untuk menciptakan pola dan cara kehidupan yang baru

proses pengembangan atau pembentukan teori umumnya mengikuti model pendekatan eks[erimental yang lazim dipergunakan dalam ilmu pengetahuan alam. menurut pendekatan ini, biasa disebut hypotheticodeductive method (motode hipotesis - dedukatif) proses pengembangan teori melibatkan empat tahap sebagai berikut :
1. Developing questions (mengembangkan pertanyaan)
2. Forming hypotheses (menyusun hipotesis)
3. Testing the hypotheses ( menguji hipotesis)
4. Formulating theory (memformulasikan teori)

Sumber : Buku " teori komunikasi" Sasa Djuarsa Sendjaja, dkk

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Memahami Teori Komunikasi Pendekatan Pengertian, Kerangka Teori Analisis dan Perspektif

A. Pemahaman Konseptual pendekatan dan pengertian

ilmu komunikasi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang bersifat
multidsipliner
.
Pendekatan - pendekatan dalam keilmuan

menurut littlejohn, dalam bukunya Theories of Human Communication (diterbitkan dalam beberapa edisi : tahun 1989, 1995, 2002), secara umum dunia masyarakat ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok pengamatannya dapat dibagi dalam 3(tiga) kelompok atau aliran pendekatan. ketiga kelompok tersebut adalah pendektan scienctific (ilmiah-empiris), pendekatan humanistic (humaniora interpretatif), serta pendekatan social sciences (ilmu - ilmu sosial).

aliran pendekatan scientific umumnya berlaku di kalangan para ahli ilmu - ilmu eksakta seperti fisika, biologi, kedokteran, matematika dll. menurut pandangan ini ilmu diasosiasikan dengan objektivitas. objektivitas yang dimaksudkan di sini adalah objektivitas yang menekankan prinsip standarisasi observasi dan konsistensi. landasan filosofisnya adalah bahwa dunia ini pada dasarnya mempunyai bentuk dan struktur. secara individual para peneliti boleh jadi berbeda pandangannya satu sama lain tentang bagaimana rupa atau macam dari bentuk dan struktur tersebut. namun, apabila peneliti terhadap suatu fenomena dengan menggunakan metode yang sama maka akan dihasilkan temuan yang sama. inilah hakikat dari objektivitas dalam konteks standarisasi observasi dan konsistensi.

ciri utama lainnya dari kelompok pendekatan ini adalah adanya pemisahan yang tegas anatar known (objek atau hal yang ingin diketahui dan diteliti) dan knower (subjek pelaku/pencari pengetahuan atau pengamat). salah satu bentuk metode penelitian lazim dilakukan adalah metode eksperimen. melalui metode ini, si peneliti secara sengaja melakukan suatu percobaan terhadap objek yang ditelitinya. tujuan diarahkan pada upaya mengukur ada tidaknya pengaruh atau hubungan sebab akibat diantara dua variabel atau lebih, dengan mengontrol pengaruh dari variabel lain.

apabila aliran pendekatan scientific mengutamakan prinsip objektivitas maka kelompok pendekatan humanistic mengasosiasikan ilmu dengan prinsip subjektivitas. perbedan - perbedaan pokok natar kedua aliran pendekatan ini anatara lain sebagai berikut.

1. Bagi aliran pendekatan scientific, ilmu bertujua untuk menstandarisasikan observasi, sementara aliran humanistic mengutamakn kreativitas indvidual.
2. Aliran scientific berpandangan bahwa tujuan ilmu adalah mengurangi perbedab -perbedaan pandangan tentang hasil pemngamatan , sementara aliran humanistic bertujuan untuk memahami tanggapan dan hasil temuan subjektif individual.
3. Aliran scientific memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang berada di sana (out there) di luar diri pengamat/peneliti. dilain pihak , aliran humanistic melihat ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang berada disini (in here), dalam arti berda dala diri (pemikri, interpretasi) pengamat/peneliti.
4. Aliran scientific memfokuskan perhatian pada dunia hasil penemuan (discovered world) sedangkan aliran humasitic menitikberatkan perhatiannya pada dunia para penemunya (discovering person)
5. Aliran sciebtific berupaya memperoleh konsesus , sementara aliran humanistic mengutamakn interpretasi - interpretasi alternatif
6. Aliran scientific membuat pemisahan yang tegas anatar known dan knower, sedangkan aliran humanistic cenderung tidak memisahkan kedua hal tersebut.

Pandangan klasik dari aliran humanistic adalah bahwa cara pandang seseorang tentang sesuatu hal akan menetukan penggambaran dan urainnya tersebut. karena sifatnya yang subjektif dan interpretatif, maka pendekatan aliran humanistic ini lazimnya cocok diterapkan untuk mengkaji persoalan persoalan yang menyangkut sistem nilai, kesenian, kebudayaan, sejarah dan pengalaman pribadi.

Dipergunakan dua pendekatan "scientific dan "humanistic" yang masing 0masing berbeda prinsip dalah karena yang menjadi objek studi dalam ilmu pengetahuan sosial adalah kehidupan manusia. untuk memahami tingkah laku manusia . untuk memahami tingkah laku manusia diperukan pengamatan yang cermat dan akurat. untuk jeals bahwa pengamatan harus dilakukan seobjektif mungkin agar hasilnya dapat berlaku umum tidak bersifat kasus. dengan kata lain para ahli ilmu sosial, seperti halnya para ilmu alam, harus mampu mencapai kesepakatan atai konsesus mengenai hasil temuan pengamatannya. meskipun kesepakatan/ konesus yang dicapai tersebut sifatnya "relatif" dalam arti dibatasi oleh faktor- faktor waktu, situasi dan kondisi tertentu.

sumber : buku teori komunikasi Sasa Djuarsa Sendjaja, dkk

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS