Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

7. KOMUNIKASI MASSA

A) Proses dan karakteristik isi pesan komunikasi massa

Pengertian proses komunikasi massa dikenal dengan media cetak (press), media auditif (radio), media visual (gambar,lukisan) atau media audio visual(televise dan film) yang dimaksud disini adalah alat yang dapat digunakan untuk mencapai massa (sejumlah orang yang tidak terbatas)

Proses komunikasi massa mengikuti formula lasswell terdapat lima unsure yaitu :

1. Who (Siapa) : Komunikator, Orang yang menyampaikan pesan dalam proses komunikassi massa, bias perorangan atau mewakili suatu lembaga, organisasi maupun instasi. Segala masalah yang bersangkutan dengan unusr “Siapa” memerlukan analisi kontrol yaitu analisis yang merupakan subdivisi dari riset lapangan

2. Says What (apa yang dikatakan) : pernyataan umum, dapat berupa suatu ide, informasi, opini, pesan dan sikap yang sangat erat kaitannnya dengan masalah analisis pesan.

3. In which channel (melalui saluran apa) : media komunikasi atau saluran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi

4. To whom (kepada siapa) : komunikan atau audience yang menjadi sasaran komunikasi. Kepada siapa pernyataan tersebut itu ditunjukan, berkaitan dengan masalah penerima pesan,. Dalam hal ini diperlukan khalayak

5. With what effect (dengan efek apa) : hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan umum itu pada sasaran yang dituju berkaitan dengan kaitan ini diperlukan adanya analisis efek

Karakteristik isi pesan komunikasi

Pesan bersifat umum, komunikasi bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dn tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karena, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunkasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi disekeliling kita dapat dimuat di media massa.

B) Pengertian karakteristik komunikasi massa

1) Komunikator Terlembaga
Ciri komunikasi massa pertama adalah komunukatornya. Pendapat Wright. Apabila pesan itu akan disampaikan melalui surat kabar, maka prosesnya adalah sebagai berikut : komunikator menyusun pesan dalam bentuk artikel, apakah atas keinginan atau atas permintaan media massa yang bersangkutan. Selanjutnya, pesan tersebut diperiksa oleh penanggung jawab pubrik. Dari penanggung jawab pubrik diserahkan kepada redaksi untuk diperiksa layak tidaknya pesan itu dimuat dengan pertimbangan utama tidak menyalahi kebijakan dari lembaga media massa itu.

2)Pesan bersifat umum Pesan

bersifat umum, komunikasi bersifat terbuka, artinya komunikasi massa itu ditujukan untuk semua orang dn tidak ditujukan untuk sekelompok orang tertentu. Oleh karena, pesan komunikasi massa bersifat umum. Pesan komunkasi massa dapat berupa fakta, peristiwa atau opini. Namun tidak semua fakta dan peristiwa yang terjadi disekeliling kita dapat dimuat di media massa.

3)Komunikannya Anomin dan Heterogen

Komunikan pada komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Pada komunikasi antarpersonal. Komunikator akan mengenal komunikannya, mengetahui identitasnya seperti nama, pendidikan, pekerjaan, tempat tinggal, bahkan mungkin mengenal sikap dan perilakunya. Sedangkan dalam komunikasi massa, komunikatornya tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latarbelakang budaya, agama dan tingkat ekonomi.

4) Pesan Serempak

Kelebihan komunikasi massa dibandingkan komunikasi lainya adalah, jumlah sasaran khalayak atau komunikan yang dicapainya relativ banyak dan tidak terbatas. Bahkan lebih dari itu, komunikan yang banyak tersebut secara serempak pada waktu yang bersamaan memperoleh pesan yang sama pula. Keserampakan media massa itu ialah keserampakan kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah, contohnya acara televisi yang ditayangkan oleh station tv setiap harinya, ditonton oleh jutaan pemirsa. Mereka secara serempak pada waktu yang sama menonton acara-acara di televisi.

5) Mengutamakan Isi Ketimbang Hubungan

Setiap komunikasi melibatkan unsur isi dan unsur hubungan sekaligus. Pada komunikasi antarpersonal, unsur hubungan sangat penting. Sebaliknya pada komunikasi massa, yang penting adalah isi. Pada komunikasi antarpersonal, pesan yang disampaikan atau topik yang dibicarakan tidak perlu menggunakan sistematika tertentu. Dalam komunukasi massa, pesan harus disusun sedemikian rupa berdasarkan sistem tertentu dan disesuaikan dengan karakteristik media massa yang akan digunakan.

6) Bersifat Satu Arah

Secara singkat komunikasi massa itu adalah komunikasi dengan menggunakan atau melalui media massa. Karena melalui media massa maka komunikator dan komunikan tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan, komunikan pun aktif menerima pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya terjadi dalam komunikasi antarpesonal. Dengan demikian, komunikasi massa itu bersifat satu arah. Apabila kita sedang menonton berita di televisi kemudian ada beberapa bagian yang tidak dapat kita pahami, kita tidak dapat meminta penyiar untuk mengulang membacakan bagian yang tidak kita pahami itu, pesan harus diterima dengan apa adanya.

7)Stimulasi Alat Indera

yang Terbatas Dalam komunikasi massa, stimulasi alat indera bergantung pada jenis media massa. Pada surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Pada siaran radio dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. Sedangkan komunikasi antarpersonal yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indera pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan mungkin merasa.

8)Umpan Balik Tertunda (Delayed)

Umpan balik atau feedback merupakan factor penting dalam bentuk komunikasi apapun. Efektivitas komunikasi seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik sebagai respon mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi antarpersonal, contohnya kernyitan mata, gerak bibir, posisi tubuh, intonasi suara dan gerakan lainnya yang dapat diartikan. Umpan balik ini bersifat langsung (direct feedback) atau umpan balik yang bersifat segera (immediate feedback).

C) Fungsi Komunikasi Massa

menurut Dominick (2001)

1) Surveillance (pengawasan)

Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media massa menginformasikantentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung merapi .peringatan ini dengan serta merta dapat menjdai ancaman, sebuah stasiun televisi mengelola program menyangkan sebuah peringatan dalam jangka panjang surat kabar memuat secara berseri , bahaya polusi udara dan pengangguran . Fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari hari. berita tentang film apa yang sedang dimainkan dibioskop dan bagaimna harga2 sama bursa efek .

2) Interpatation (Penafsiran)

media massa tidak hanya memasok fakta dan data tetapi juga memberikan penafsiran terhadap kejadian kejadian penting contoh nyata penafsiran media dapat dilihat pada halaman rajuk rencana (editorial) surat kabar. penafisarn ini berbentuk komentar dan opini yang ditujukan kepada khalayakpembaca, serta perspektif terhadap berita yang disajikan.

3) Linkage (Pertalian)

media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu .

4) Transmission of Values (Penyebaran Nilai-nilai)

fungsi penyebaran nilai tidak kentara. fungsi juga disebut sosialization (sosialisasi) . sosialisasi ini mengacu kepada cara, dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok.

5) Entertainment (Hiburan)

sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannnya hampir semua media massa menjalankan fungsi hiburan. televisi adalah media massa yang mengutamkan sajian hiburan. hampir tiga perempat bentuk siaran televisi setiap hari merupakan tayangkan hiburan begitupun dengan radio siaran siarannya banyak menayangkan hiburan.

D) Dapat komunikasi massa

Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui dua cara :Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV, dsbnya. Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan terbuka.

sumber : buku komunikasi massa . Drs. Elvinaro Ardiantoro, M.Si. |Dra. Lukiati Komala, M.Si. | dra. Siti Karlina M.Si

http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

6. KOMUNIKASI ANTARPRIBADI

A) Definisi komunikasi antarpribadi

Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) merupakan komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka antara dua orang atau lebih, baik secara terorganisasi maupun pada kerumunan orang. para ahli teori komunikasi mendefinisikan komunikasi antarpribadi secara berbeda-beda ada tiga pendekatan pemikrian komunikasi antarpribadi, yaitu :



1) Pemikiran Komunikasi Antarpribadi Berdasarkan komponen-komponen Utamanya
penyampaian pesanoleh satu orang dan penerima pesan orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya, dan peluang untuk memberikan umpan balik segera.
Barnlund sebagaimana dikutip oleh Alo liliweri(1991) mengemukakan beberapa ciri untuk mengenali komunikasi antarpribadi, yaitu:
> Bersifat spontan
> Tidak mempunyai struktur
> Terjadi secara kebetulan
> Tidak mengejar tujuan yang telah direncanakan
> Identitas keanggotannya tidak jelas
> Dapat terjadi hanya sambil lalu

2) Komunikasi Antarpribadi Berdasarkan Hubungan Diadik
Hubungan diadik mengartikan komunikasi antarpribadi sebagai komunikasi berlangsung di antara dua orang yang mempunyai hubungan mantap dan jelas. komunikasi tatap muka antara suami dan istri,pramuniaga dengan pembeli merupakan bentuk komunikasi diadik
3) Pendekatan Komunikasi Antarpribadi berdasarkan pengembangan
komunikasi antar pribadi dilihat sebagai perkembangan dari komunikasi impersonal pada satu sisi, menjadi komunikasi pribadi atau intim di sisil lain. Oleh karena itu, derajat hubungan antarpribadi turut berpengaruh terhadap keluasan dan kedalaman informasi yang dikomunikasika, sehingga memudahkan perubahan sikap.

B) Tujuan komunikasi antarpribadi

1. Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain , tentu saja seseorang memiliki berbagai macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan informasi kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi tersebut.

2. Berbagi pengalaman
Dengan komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan

3. Menumbuhkan simpati

4. Melakukan kerja sama
Tujuan komunikasi antarprbadi yang lainnya adalah untuk melakukan krjasama antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak.

5. Menceritakan kekecawaan atau kekesalan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit banyak akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan plong ketika telah bercerita apa yang selama ini dipendam

6. Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu yag baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuar dari dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan cara-cara seperti pemberian insentif yang bersifat financial maupun non financial, memberikan pengakuan atas kinerjanya ataupun memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

C) Komunikasi antarpribadi sebagai proses Transaksional

Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan. Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi. Yang dipertukarkan adalah pesan-pesan baik verbal maupun nonverbal. Analisis transaksional sebenarnya ber­tujuan untuk mengkaji secara mendalam proses transaksi (siapa-­siapa yang terlibat di dalamnya dan pesan apa yang dipertukarkan).

Dalam pandangan transaksional, komunikasi hanya dapat dipahami dalam konteks hubungan (relationship) di antara dua orang atau lebih . pandangan ini menenkan bahwa semua perilaku adalah komunikatif, tidak ada satu pun yang tidak dikomunikasikan.





D) Efektifitas komunikasi antarpribadi

Pada hakikatnya komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan .
menurut Kumar (2000: 121-122) efektivitas komunikasi antarpribadi mempunyai lima ciri :
1) Keterbukaan (openess). kemauan menanggapi dengan senang hati informasi yang diterima didalam menghadapi hubungan antarpribadi
2) Empati (empathy) . Merasakan apa yang dirasakan orang lain.
3) Dukungan (supportiveness) . Situasi yang terbuka untuk mendukung komunikasi berlangsung efektif
4) Rasa positif (positiveness) . Seseorang harus memiliki persaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, dan menciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif
5) Kesetaraan (equality) . Pengakuan secara diam - diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan

sumber : buku pengantar ilmu komunikasi Dr. Wiryanto, MA
buku teori komunikasi Sasa Djuarsa sendjaja, dkk.
http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

2. PROSES KOMUNIKASI

A. Prinsip Dasar Proses Komunikasi


1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi Pengirim pesan adalah orang yangmempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yangdimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.

2. Simbol/ isyarat Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat dipaham oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.

4.
Mengartikan kode/isyarat

Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya.

5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim

6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak


B. Tingkatan Proses komunikasi

1) komunikasi intrapribadi proses komunikasi yang terjadi pada diri seseorang
2)
komunikasi antarpribadi komunikasi yang berlangsung dalam situasi tatap muka
antara dua orang atau lebih, baik baik secara terorganisme maupun pada kerumunan orang.
3)
komunikasi kelompok proses komunikasi antara tiga orang atau lebih yang berlangsung secara tatap muka. dalam kelompok tersebut anggota berinteraksi satu sama lain.
4)
komunikasi organisasi sebuah kelompok individu yang berorganisasikan untuk mencapai
tujuan tertentu
5)
komunikasi dengan masyarakat luas Pada tingkatan ini kegiatan komunikasi ditujukan
kepada masyarakat luas. Bentuk kegiatan komunikasinya dapat dilakukan melalui
dua cara
:
Komunikasi massa Yaitu komunikasi melalui media massa seperti radio, surat kabar, TV,
dsbnya.
Langsung atau tanpa melalui media massa Misalnya ceramah, atau pidato di lapangan
terbuka.

C) Tujuan dan Akibat Komunikasi

Tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif kepentingan, yaitu kepentingan sumber dan kepentingan penerima. Tujuan komunikasi dari suut kepentingan sumber antara lain: 1) memberikan informasi, 2) mendidik, 3) menyenangkan/menghibur, dan 4) menganjurkan suatu tindakan/persuasi. Tujuan komunikasi dari sudut kepentingan penerima antara lain: 1) memahami informasi, 2) mempelajari, 3) menikmati, dan 4) menerima atau menolak anjuran. Tujuan komunikasi juga dapat dipandang dari sudut sosial dan individu. Tujuan komunikasi dipandang dari sudut kepentingan sosial adalah: 1) berbagai pengetahuan umum tentang lingkungan sekitarnya, 2) sosialisasi peran, nilai, kebiasaan terhaap anggota-anggota baru, 30 memberi hiburan kepada warga masyarakat, menciptakan bentuk-bentuk kesenian baru, dll, 4) pencapaian konsensus, mengontrol tingkah laku. Tujuan komunikasi dipandang dari keentingan individu adalah: 1) menguji, mempelajari dan memperoleh gambaran tentang realitas, kesempatan dan bahaya, 2) memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk hidup bermasyarakat, 3) menikmati hiburan, rileks, melarikan diri dari kesulitan hidup sehari-hari, dll, 4) menentukan keputusan/pilihan, bertindak sesuai aturan sosial.

Hasil dan akibat komunikasi pada dasarnya menyangkut tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Aspek kognitif, yaitu menyangkut kesaaran dan pengetahuan. Misalnya: menjadi sadar atau ingat, menjadi tahu dan kenal. Aspek afektif yaitu menyangkut sikap atau perasaan/emosi. Misalnya: sikap setuju/tidak setuju, perasaan sedih, gembira, perasaan benci an menyukai. Aspek konatif, yaitu menyangkut perilaku/tindakan. Misalnya: berbuat seperti apa yang disarankan, atau berbuat sesuatu tidak seperti apa yang disarankan (menentang).





sumber : buku pengantar ilmu komunikasi sasa sendjaja djuarsa dkk
buku pengantar pengantar ilmu komunikasi Dr. wiryanto, MA

http://cai.elearning.gunadarma.ac.id/webbasedmedia/















  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS